banner 728x250

Diduga Ada Kecurangan, Mubes PB HIMALA Indonesia Ricuh

Mubes PB HIMALA Indonesia yang ricuh.
banner 120x600
banner 468x60

Langkat – Musyawarah besar (Mubes) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Langkat (PB HIMALA) Indonesia ke-VIII berujung ricuh. Kegiatan yang digelar di Jentera Malay, Selasa (26/8/2025) ini, diduga tidak transparan dan sarat adanya kecurangan.

Beberapa pengurus komisariat yang hadir dalam kegiatan ini merasa kecewa. Pasalnya, Ketua Umum PB HIMALA Indonesia Wahyu Hidayat alias Wahid tak terlihat di sana, saat acara mulai digelar. Ia malah diwakilkan oleh seseorang, tanpa ada kejelasan yang pasti.

banner 325x300

“Masak kehadiran si Wahid diwakilkan seseorang, Kami gak terima lah. Kami juga menolak hasil Mubes PB HIMALA Indonesia ini. Termasuk yang digelar di tempat lain. Karena, kami dengar si Wahid hari ini juga gelar Mubes PB HIMALA Indonesia di Danau Toba,” ketus Sekretaris PB HIMALA Indonesia Wahyu Ridhoni dan massa lainnya.

Tak hanya itu, Wahyu dan rekannya sempat mempertanyakan status beberapa Komisariat PB HIMALA Indonesia yang dinilai tidak sah alias bodong. Dimana, surat keputusan (SK) beberapa komisariat versi Wahid tidak ada ditandatangani Wahyu Ridhoni selaku sekrertaris.

Sarat Kepentingan

“Kami temukan sedikitnya ada 9 komisariat yang dikeluarkan Wahid tanpa ada tanda tangan saya selaku sekretaris. Patut diduga, Wahid telah melakukan upaya-upaya curang terkait Mubes PB HIMALA Indonesia ini,” tegas Wahyu.

Tak hanya itu, Wahyu dan pengurus cabang serta komisariat lainnya menerangkan, adanya indikasi oknum tertentu yang mencari keuntungan pribadi dari PB HIMALA Indonesia. Karena, organisasi ini diduga kerap dijadikan alat untuk kepentingan seseorang.

Wahyu dan rekan-rekannya menegaskan, agar Dewan Pembina PB HIMALA Indonesia H Syah Afandin mengambil sikap tegas. Mereka meminta, agar Bupati Langkat ini tidak menerima hasil Mubes PB HIMALA Indonesia ke-VIII dari versi mana pun.

Karena, menurut Wahyu dan rekannya, Mubes PB HIMALA Indonesia kali ini telah diwarnai berbagai kecurangan. Kepentingan-kepentingan segelintir orang, meracuni tahapan Mubes PB HIMALA Indonesia demi meraup keuntungan.

“Kami meminta kepada Dewan Pembina PB HIMALA Indonesia bapak H Syah Afandin untuk tidak menerima hasil musyawarah ini,” tegas Wahyu. (Ahmad)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!